Kamis, 27 November 2014

Bimbingan Pribadi Sosial

MAKALAH REVISI
Bimbingan Pribadi Sosial”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“BIMBINGAN KONSELING”
Dosen Pengampu:
Indah Khomsiyah, S. Ag, M. Pd

Disusun Oleh :
1.    Ninik Purwati                 (2812133044)
2.    Nur Khasanah Fauziah (2812133045)
3.    Nurnaningsih                  (2812133046)


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)TULUNGAGUNG
 TAHUN 2014/ 2015


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya untuk Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Sholawat dan salam tetap tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat, dan pengikutnya.
Dengan mengucap  syukur  kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami  dapat menyelesaikan penyusunan makalah revisi ini. Dengan hadirnya makalah revisi ini diharapkan dapat memberikan sedikit informasi  bagi para pembaca khususnya mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab.
Penyusun menyadari bahwa apa yang disajikan dalam makalah revisi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penyusun berharap kepada semua pihak atas segala saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah revisi ini. Ucapan terima kasih kami haturkan pada seluruh pihak yang mendukung penyusunan makalah revisi ini, antara lain:
1. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Indah Khomsiyah, S. Ag, M. Pd , selaku dosen pengampu.
3. Semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah revisi ini.
Akhirnya, atas segala keterbatasan yang penyusun miliki apabila terdapat kekurangan dan kesalahan mohon maaf. Semoga makalah revisi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi bekal pengetahuan bagi penyusun di kemudian hari.
Amiin yaa Robbal `alamin.
Tulungagung, 12 November 2014

Penyusun


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................................................      i
Daftar Isi ..................................................................................................................      ii
BAB I             PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang     ...............................................................................................     1
1.2 Rumusan Masalah   .............................................................................................    1
1.3 Tujuan Penulisan    ..............................................................................................    1
BAB II  PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial .............................................................. ...      2
2.2 Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam
       Bimbingan Pribadi Sosial ...............................................................................         5
2.3 Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial ..................................................        11
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan .....................................................................................................      15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................     17



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Bimbingan pribadi sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Menurut pendapat Abu Ahmadi bimbingan pribadi sosial adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.
Inti dari pengertian bimbingan pribadi sosial adalah bahwa bimbingan pribadi sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan pribadi sosialnya secara mandiri.
Yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi adalah masalah hubungan dengan teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik. Dan yang tergolong dalam masalah sosial antara lain adalah kesulitan dalam penyesuaian dengan masyarakat, terisolir dari kelompok dan masalah kenakalan remaja.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian dari Bimbingan Pribadi Sosial?
2.    Apakah Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam Bimbingan Pribadi Sosial?
3.    Bagaimana Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial?

C.  Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui pengertian dari bimbingan pribadi sosial.
2.    Untuk mengetahui tujuan dan ragam masalah yang dihadapi dalam bimbingan pribadi sosial.
3.    Untuk mengetahui strategi dan teknik bimbingan pribadi sosial.


BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial
1.      Pengertian Bimbingan Pribadi
Bimbingan merupakan upaya untuk membantu individu  berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya secara bertahap dalam proses yang matang.
Moh. Surya mengemukakan bimbingan ialah:
“Suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya”
Senada dengan pendapat Moh. Surya, Prayitno mengemukakan bimbingan adalah:
 “Bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar mereka itu dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri”
 Kemandirian ini mencakup 5 fungsi pokok yang hendaknya dijalankan oleh pribadi yang mandiri yaitu:
1.    Mengenal diri sendiri dan lingkungan, 
2.    Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, 
3.    Mengambil keputusan, 
4.    Mengarahkan diri, 
5.    Mewujudkan diri.

Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah  dipaparkan, dapat disimpulkan
 yaitu :
1.    Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan sistematis, 
2.    Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Bimbingan pribadi merupakan upaya untuk membantu individu dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.[1]
2.     Pengertian Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.[2]
Bidang bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Saat ini sosial media pun sudah menjadi tren sebagai penunjang karir yang menjanjikan yang diawali dengan menjamurnya berbagai aplikasi sosial media yang dipelopori oleh situs pertemanan seperti friendster, facebook, twitter dan masih banyak lagi yang sangat membantu dalam mempromosikan jasa dan produk suatu perusahaan dan sebagai tempat yang potensial untuk mendapatkan customer baru. Orang yang menjalankan cara ini disebut sosial media marketer, oleh karena itu banyak perusahaan yang membuka lowongan untuk posisi sebagai sosial media marketing. Berpengetahuan luas. Bidang sosial media memang membutuhkan orang-orang yang kreatif tidak cuma hanya bisa berkicau di twitter dan facebook dan mendapatkan banyak teman, tapi Anda harus mempunyai keahlian tambahan seperti video editing, photoshop dan software design lainnya, karena Anda bertugas mempromosikan jasa dan produk di mana Anda bekerja.
Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah  dipaparkan, dapat disimpulkan yaitu :
1.      Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan sistematis,
2.      Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Sementara bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab. Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di  berbagai lingkungan (pergaulan sosial). Dalam bidang bimbingan sosial membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggunag jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling (BK) di sekolah merupakan bagian integral dari sistem pendidikan kita demi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui berbagai pelayanan bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka seoptimal mungkin. Kehadiran BK di institusi pendidikan sudah memiliki landasan yuridis formal dimana pemerintah telah menyediakan payung hukum terhadap keberadaan BK di sekolah. Berikut disampaikan peraturan-peraturan yang mendasari dan terkait langsung dengan layanan BK di sekolah.

3.      Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di  berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
Pada dasarnya bimbingan tidak hanya berfungsi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi individu (kuratif), melainkan memiliki fungsi lain yaitu sebagai upaya pencegahan  (preventif) dan pengembangan (developmental).
 Lynn Bullard mengungkapkan bahwa:
“ Untuk melakukan reformasi (pembaharuan) program bimbingan dan konseling secara tepat, maka layanan-layanannya harus diintegrasikan ke dalam program-program yang berorientasi pengembangan, yang membantu para siswa mengembangkan dan mempraktekkan kompetensi-kompetensinya”
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan merumuskan bimbingan pribadi-sosial sebagai:
 “Suatu upaya membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaan psikologis dan sosial klien, sehingga individu memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya”[3]

      Bimbingan pribadi-sosial juga sebagai upaya pengembangan kemampuan peserta didik untuk menghadapi dan mengatasi masalah-masalah pribadi-sosial dengan cara menciptakan lingkungan interaksi pendidikan yang kondusif, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap positif, serta dengan mengembangkan kemampuan pribadi-sosial.

     Berdasarkan berbagai pengertian yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya. Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta kemampuan - kemampuan pribadi sosial yang tepat. 


B. Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam Bimbingan Pribadi Sosial
1.      Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial individu adalah sebagai berikut:
a.       Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
b.      Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
c.       Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif  antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
d.      Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
e.       Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
f.       Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat,
g.      Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
h.      Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
i.        Memiliki kemampuan berinteraksi dengan sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.
j.        Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
k.      Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.[4] 
Selain itu tujuan bimbingan pada akhirnya membantu individu dalam mencapai:
1.        Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan, 
2.        Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, 
3.        Hidup bersama dengan individu-individu lain, dan 
4.        Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.
Dapat disimpulkan tujuan bimbingan pribadi pribadi sosial yang harus dikembangkan dalam program layanan bimbingan dan konseling adalah memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan kepribadian serta mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dan sosial siswa.
2.      Ragam Masalah Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan sosial-pribadi merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi. Yang tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah masalah hubungan dengan sesama teman, dengan dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri denagan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian konflik.
Bimbingan sosial-pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.
Bimbingan sosial-pribadi diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi  pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-keterampilan sosial-pribadi yang tepat.[5]

a.       Ragam Masalah Pribadi
Secara terinci, peserta didik dalam lingkup persekolahan pada umumnya menghadapi permasalahan pribadi-pribadi sebagai berikut :
1)   Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengmbangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2)   Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatamn yang lebih kreatif, produktif dan normatif baik dalam keseharian maupun untuk peran di masa yan akan datang.
3)   Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi dan penyaluran dan pengembangannya pada/melalui kegiatan yang kreatif dan normatif dan produktif.
4)   Pemantapan tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya.
5)   Pamantapan kemampuan pengambilan keputusan.
6)   Pemantapan kemampuan mengarahkan diri diri sesuai dengan keputusan yang telah diambil.
7)   Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat jasmani dan rohani.
8)   Pemantapan kemampuan komunikasi.
9)   Pemantapan kemampuan meneriama dan menyampaikan argumentasi secara dinamis, kreatif, normatif dan produktif.
10)              Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan penuh tanggung jawab.
11)              Pemantapan hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman sebaya, orang tua dan masyarakat sekitar.
12)              Orientasi tentang kehidupan berkeluarga
Ragam permasalahan tersebut apabila dikelompokkan ke dalam pencapaian tugas perkembangan dan standar kompetensi kemandirian murid sebagai berikut :
1.   Landasan hidup religius
2.   Landasan perilaku etis
3.    Kematangan emosional
4.    Kematangan intelektual
5.    Kesadaran tanggung jawab
6.    Peran sosial sebagai pria atau wanita
7.    Penerimaan diri dan pengembangannya
8.    Kemandirian perilaku ekonomis[6]

b.      Ragam Masalah Sosial
Penanganan masalah sosial yang di lakukan masyarakat dapat berupa tindakan kolektif untuk melakukan perubahan dalam bentuk tindakan reabilatif atau bahkan mengantisipasi agar kondisi yang tidak diharapkan tidak terjadi lagi. Tidakan antisipatif tersebut dapat melalui usaha preventif maupun develpomantal. Tindakan penanganan masyarakat merupakan tindakan yang terstruktur dan melembaga yang merupakan bagian dari pola kehidupan sosial. Kondisi yang disebut sebagai masalah sosial merupakan bentuk realitas sosial yang dapat menimbulkan penderitaan.
Secara garis besar masalah sosial dibagi menjadi beberapa faktor, yakni antara lain:
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dll.
4. Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.
1. Faktor Ekonomi, faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.
2. Faktor Budaya, Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.
3. Faktor Biologis, Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.
4. Faktor Psikologis, Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan dimasyarakat sampai saat ini.
Dan berikut ini merupakan cara cara menangani masalah sosial yang terjadi pada masyarakat:
1. Mengembangkan Sistem Sosial yang Responsif
Masyarakat dapat melakukan upaya perbaikan, penyebuhan dan penanganan masalah sosial secara mandiri melalui bekerjanya mekanisme dalam sistem sosialnya. Masalah sosial bisa diangga sebagai produk , jika masyarakat melihat produk tersebut tidak baik tidak sesuai dengan harapan maka sistem akan melakukan perbaikan mekanisme dalam sistem sosialnya sehingga dapat menghasilkan output yang baik. Dengan perencanaan masyarakat dapat melakukan upaya perbaikan, penyembuhan dan penanganan masalah sosial. Masalah sosial adalah suatu bentuk penyimpangan dari nilai dan norma sosial. Nilai dan norma sosial adalah hasil kesepakatan yang tumbuh dalam proses relasi sosial yang menjaga keberaturan dan ketertiban.
2. Pemanfaatan Modal Sosial                          
Setiap masyarakat pada dirinya memiliki modal sosial. Pemanfaatan modal sosial dalam masyarakat dapat dilihat dalam beberapa bentuk tindakan bersama untuk meningkatkan kualitas hidup, pemberian jaminan sosial kepada warga masyarakat dan menimalisasi serta penyelesaian konflik sosial. Kewenangan masyarakat untuk melakukan upaya penanganan masalah sosial tidak akan efektif apabila masyarakat tidak punya kemampuan untuk melakukannya.
Pada umumnya masyarakat mampu menangani masalah soaial ini karena dalam masyarakat sendiri tersimpan modal sosial, seperti modal fisik dan financial dapat digunakan sebagai energi penggerak tindakan bersama termasuk
menangani masalah sosial. Keberadaan modal sosial terutama apabila dikelola dengan baik dapat digunakan untuk memelihara integrasi sosial dalam masyarakat, termasuk yang kondisinya sudah semakin kompleks dengan variasi kepentingan yang kompleks pula. Kesemuanya itu merupakan modal sosial yang dapat memberi pengaruh pada usaha meminimalisasi potensi konflik sosial.[7]
3. Pemanfaatan Institusi Sosial :
a. Organisasi Masyarakat
b. Organisasi Swasta
c. Optimalisasi Kontribusi dalam Pelayanan Sosial
d. Kerjasama dan jaringan
4. Upaya Penanganan Masalah
a. Preventif (pencegahan)
b. Tindakan Hukum
C. Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial

   Jenis Layanan dan Struktur Bimbingan
1. Layanan Dasar Bimbingan
    Yaitu layanan umum yang diperuntukan bagi semua murid. Strategi yang digunakan adalah : bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, berkolaborasi dengan guru bidang studi, kerja sama dengan orang tua. Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh murid dalam  mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan.
    Contoh materi program bimbingan perkembangan di MI/SD mencakup :
a. Harga diri (self-esteem)
b. Motivasi berprestasi
c. Keterampilan pengambilan keputusan
d. Keterampilan pemecahan masalah
e. Keefektifan dalam hubungan antara pribadi
f. Keterampilan berkomunikasi
g. Keefektifan dalam memahami lintas budaya
h. Perilaku yang bertanggung jawab

2. Layanan Responsif
   Yaitu layanan yang diarahkan untuk membantu murid mengatasi masalah-maslah    yang dihadapi pada saat itu. Tujuan komponen layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi murid yang muncul segera dan dirasakan saat itu.

3.      Layanan perencanaan Individual
   Yaitu layanan yang dimaksudkan untuk membantu murid mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pribadi sosial.
    Tujuan layanan perencanaan individual adalah membimbing murid untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pengembangan pribadi sosial oleh dirinya sendiri. Melalui layanan perencanaan individual, murid dapat :
a. Mempersiapkan pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan masyarakatnya
b. Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
c. Menganalisis apa kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya
d. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya
e.  Mengambil keputusan yan merefleksikan perencanaan dirinya

4. Komponen Dukungan Sistem
  Yaitu komponen yang berkaitan dengan aspek manajerial yang mencakup antara lain   pengembangan program, pengembangan staf, alokasi dana dan fasilitas, kerja sama denga orang tua dan sumber lainnya, riset dan pengembangan. Layanan mencakup :
a.       Konsultasi dengan guru-guru lain
b.      Dukungan bagi program pendidikan orang tua dan upaya-upaya masyarakat yang berhubungan
c.       Partisipasi dalam kegiatan sekolah dalam rangka peningkatan perencanaan dan  tujuan
d.      Implementasi dan program standarisasi instrumen tes
e.       Kerja sama dalam melaksanakan riset yang relevan

Beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu :
1.      Konseling Individual
Konseling individual adalah merupakan bantuan yang sifatnya terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku murid
2.      Konsultasi
Konsultasi merupakan salah satu teknik bimbingan yang penting sebab banyak masalah karena sesuatu hal akan lebih berhasil jika ditangani secara tidak langsung oleh konselor
3.      Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh guru. Pemberian nasihat hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh murid
b. Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi
c. Nasihat yang diberikan bersifat alternatif yangdapat dipilih oleh murid, disertai  kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
d. Penentuan keputusan diserahkan kepada murid, alternatif mana yang akan diambil
e. Hendaknya murid mau danmampu mempertanggung jawabkan keputusan yang diambilnya
4.  Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap murid yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas (21-40 orang)

5.   Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada murid dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Prosedur konseling kelompok sama dengan bimbingan kelompok yaitu terdiri dari :
1)      Tahap pembentukan
2)      Tahap peralihan
3)      Tahap kegiatan
4)      Tahap pengakhiran

5.  Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial merupaka salah satu kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan  belajar, serta merupakan, rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar mengajar.
 Strategi dan teknik pengajaran dapat dilakukan secara preventif, kuratif dan pengembangan. Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif jika setelah program Proses Belajar Mengajar utama selesai diselenggarakan. Pendekatan preventif ditujukan kepada murid tertentu yang diperkirakan akan mengalami hambatan terhadap pelajaran yang akan dipenuhinya. Pendekatan pengembangan merupakan tindak lanjut dari upaya diagnostik yang dilakukan guru selama berlangsung Proses Belajar Mengajar.

6.  Mengajar Bernuansa Bimbingan
Secara umum bimbingan yang dapat diberikan guru sambil mengajar adalah :
a. Mengenal dan memahami murid secara mendalam
b. Memberikaan perlakuan dengan memperhatikan perbedaan individual
c. Memperlakukan murid secara manusiawi
d. Memberi kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal
e. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan[8]



















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan pribadi merupakan upaya untuk membantu individu dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Sementara bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab. Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di  berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
2.      Ragam Masalah Pribadi-Sosial
f.         Masalah Pribadi : masalah hubungan dengan teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik
g.        Masalah Sosial  : .
1.        Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll
2.        Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll
3.        Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dll
4.        Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.
3.      Strategi dan Teknik Bimbingan

   Jenis layanan dan struktur bimbingan
1. Layanan Dasar Bimbingan
2. Layanan Responsif
3. Layanan perencanaan Individual
4. Komponen Dukungan Sistem

       Beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu :
1.      Konseling Individual
2.      Konsultasi
3.      Nasihat
4.      Bimbingan Kelompok
5.      Konseling Kelompok
6.      Pengajaran Remedial
7.      Mengajar Bernuansa Bimbingan


















DAFTAR PUSTAKA

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, 2005, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
bkkonselor.weebly.com/bimbingan-pribadi-sosial.html


[1] http://bkkonselor.weebly.com/bimbingan-pribadi-sosial.html diakses pada tanggal 11 oktober 2014 pukul : 20.00
[2] http://synaralwadudu.blogspot.com/2014/01/makalah-bimbingan-sosial.html  diakses pada tanggal 10 November 2014 pukul: 15.41

[3] http://bkkonselor.weebly.com/bimbingan-pribadi-sosial.html diakses pada tanggal 11 oktober 2014 pukul : 20.00
[4] Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm 14
[5] Landasan Bimbingan dan Konseling, Ibid., hlm 11
[7] http://99cyber.wordpress.com/2011/09/25/masalah-sosial-dan-penanganannya/ diakses pada tanggal 09 November 2014 pukul 17.26

[8] bkkonselor.weebly.com/bimbingan-pribadi-sosial.html diakses pada tanggal 29 September 2014 pukul: 18.28



1 komentar: