MAKALAH REVISI
“Bimbingan Pribadi Sosial”
Diajukan
untuk Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah
“BIMBINGAN KONSELING”
Dosen Pengampu:
Indah Khomsiyah, S. Ag, M. Pd
Disusun Oleh :
1. Ninik
Purwati (2812133044)
2. Nur
Khasanah Fauziah (2812133045)
3. Nurnaningsih (2812133046)
JURUSAN PENDIDIKAN
BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)TULUNGAGUNG
TAHUN 2014/ 2015
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya untuk Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Sholawat dan
salam tetap tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, serta keluarga, sahabat, dan pengikutnya.
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan
rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah revisi
ini. Dengan hadirnya makalah revisi ini diharapkan dapat memberikan sedikit
informasi bagi para pembaca khususnya
mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab.
Penyusun menyadari bahwa apa yang disajikan dalam makalah revisi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penyusun
berharap kepada semua pihak atas segala saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah
revisi ini. Ucapan terima kasih kami haturkan pada seluruh pihak yang mendukung
penyusunan makalah revisi ini, antara lain:
1. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Indah Khomsiyah, S. Ag, M. Pd , selaku dosen pengampu.
3. Semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah
revisi ini.
Akhirnya, atas
segala keterbatasan yang penyusun miliki apabila terdapat kekurangan dan
kesalahan mohon maaf. Semoga makalah revisi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan menjadi bekal pengetahuan bagi penyusun di kemudian hari.
Amiin yaa Robbal `alamin.
Tulungagung, 12 November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
......................................................................................................... i
Daftar
Isi .................................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
............................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan
.............................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial .............................................................. ... 2
2.2 Tujuan
dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam
Bimbingan Pribadi Sosial ............................................................................... 5
2.3
Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial .................................................. 11
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bimbingan pribadi sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang
ada di sekolah. Menurut pendapat Abu Ahmadi bimbingan pribadi sosial adalah
seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri
masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya mengadakan penyesuaian
pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan
sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri
dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.
Inti dari pengertian bimbingan pribadi sosial adalah bahwa
bimbingan pribadi sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan
memecahkan permasalahan pribadi sosialnya secara mandiri.
Yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi adalah masalah
hubungan dengan teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan
kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat
tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik. Dan yang tergolong dalam
masalah sosial antara lain adalah kesulitan dalam penyesuaian dengan
masyarakat, terisolir dari kelompok dan masalah kenakalan remaja.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah
pengertian dari Bimbingan Pribadi Sosial?
2.
Apakah
Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam Bimbingan Pribadi Sosial?
3.
Bagaimana
Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari bimbingan pribadi sosial.
2.
Untuk
mengetahui tujuan dan ragam masalah yang dihadapi dalam bimbingan pribadi sosial.
3.
Untuk
mengetahui strategi dan teknik bimbingan pribadi sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bimbingan Pribadi
Sosial
1.
Pengertian
Bimbingan Pribadi
Bimbingan
merupakan upaya untuk membantu individu berkembang sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya secara bertahap dalam proses yang matang.
Moh. Surya mengemukakan
bimbingan ialah:
“Suatu proses pemberian bantuan yang terus
menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai
kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya”
Senada dengan
pendapat Moh. Surya, Prayitno mengemukakan bimbingan adalah:
“Bantuan
yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar mereka
itu dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri”
Kemandirian ini mencakup 5 fungsi pokok yang
hendaknya dijalankan oleh pribadi yang mandiri yaitu:
1.
Mengenal diri sendiri dan lingkungan,
2.
Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif
dan dinamis,
3.
Mengambil keputusan,
4.
Mengarahkan diri,
5.
Mewujudkan diri.
Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan
yaitu :
1.
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan
kepada individu secara kontinyu dan sistematis,
2.
Bertujuan untuk membantu proses pengembangan
potensi diri melalui pola-pola sosial yang dilakukannya sehari-hari di
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pola-pola sosial yang dimaksudkan
adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan penyesuaian diri
dengan lingkungannya.
Bimbingan pribadi merupakan upaya untuk
membantu individu dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani.[1]
2.
Pengertian
Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial bermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan,
penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial
juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar
dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya secara baik.[2]
Bidang bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang
sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan
sosial yang lebih luas. Saat ini sosial media pun sudah menjadi tren sebagai
penunjang karir yang
menjanjikan yang diawali dengan menjamurnya berbagai aplikasi sosial media yang
dipelopori oleh situs pertemanan seperti friendster, facebook, twitter dan masih
banyak lagi yang sangat membantu dalam mempromosikan jasa dan produk suatu
perusahaan dan sebagai tempat yang potensial untuk mendapatkan customer baru. Orang yang menjalankan
cara ini disebut sosial media marketer,
oleh karena itu banyak perusahaan yang membuka lowongan untuk posisi sebagai sosial media marketing. Berpengetahuan luas. Bidang sosial
media memang membutuhkan orang-orang yang kreatif tidak cuma hanya bisa berkicau
di twitter dan facebook dan mendapatkan banyak teman, tapi Anda harus mempunyai
keahlian tambahan seperti video
editing, photoshop dan software
design lainnya, karena Anda bertugas mempromosikan jasa dan produk di
mana Anda bekerja.
Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah dipaparkan, dapat
disimpulkan yaitu :
1. Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan
sistematis,
2. Bertujuan
untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola sosial yang dilakukannya
sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pola-pola sosial
yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan
penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Sementara
bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu dalam mengenal dan
berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan
tanggung jawab. Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu
dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam
diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan
jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta
upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di berbagai
lingkungan (pergaulan sosial). Dalam bidang bimbingan sosial membantu siswa
mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti
luhur, tanggunag jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. Penyelenggaraan bimbingan
dan konseling (BK) di sekolah merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
kita demi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui berbagai pelayanan bagi peserta
didik untuk mengembangkan potensi mereka seoptimal mungkin. Kehadiran BK di
institusi pendidikan sudah memiliki landasan yuridis formal dimana pemerintah
telah menyediakan payung hukum terhadap keberadaan BK di sekolah. Berikut
disampaikan peraturan-peraturan yang mendasari dan terkait langsung dengan
layanan BK di sekolah.
3.
Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk
membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi
konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang
kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual
dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial
di berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
Pada dasarnya bimbingan tidak hanya berfungsi
untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi individu (kuratif), melainkan
memiliki fungsi lain yaitu sebagai upaya pencegahan (preventif) dan pengembangan
(developmental).
Lynn Bullard
mengungkapkan bahwa:
“ Untuk
melakukan reformasi (pembaharuan) program bimbingan dan konseling secara tepat,
maka layanan-layanannya harus diintegrasikan ke dalam program-program yang
berorientasi pengembangan, yang membantu para siswa mengembangkan dan
mempraktekkan kompetensi-kompetensinya”
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan
merumuskan bimbingan pribadi-sosial sebagai:
“Suatu upaya membantu individu dalam
memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaan psikologis dan sosial klien,
sehingga individu memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu
dalam menangani masalah-masalah dirinya”[3]
Bimbingan pribadi-sosial juga sebagai upaya pengembangan kemampuan peserta didik untuk menghadapi dan mengatasi masalah-masalah pribadi-sosial dengan cara menciptakan lingkungan interaksi pendidikan yang kondusif, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap positif, serta dengan mengembangkan kemampuan pribadi-sosial.
Berdasarkan berbagai pengertian yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya. Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta kemampuan - kemampuan pribadi sosial yang tepat.
B. Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam Bimbingan Pribadi Sosial
1.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial
individu adalah sebagai berikut:
a. Memiliki
komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan
teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
b. Memiliki
sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan
memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Memiliki
pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang
tidak menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif sesuai
dengan ajaran agama yang dianut.
d. Memiliki
pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang
terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
e. Memiliki
sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
f. Memiliki
kemampuan melakukan pilihan secara sehat,
g. Bersikap
respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak
melecehkan martabat atau harga dirinya.
h. Memiliki
rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau
kewajibannya.
i.
Memiliki
kemampuan berinteraksi dengan sosial (human
relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan,
persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.
j.
Memiliki kemampuan
dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri
sendiri) maupun dengan orang lain.
k. Memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.[4]
Selain itu tujuan bimbingan pada
akhirnya membantu individu dalam mencapai:
1.
Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan,
2.
Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat,
3.
Hidup bersama dengan individu-individu lain, dan
4.
Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang
dimilikinya.
Dapat disimpulkan tujuan bimbingan
pribadi pribadi sosial yang harus dikembangkan dalam program layanan bimbingan
dan konseling adalah memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan
kepribadian serta mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah
pribadi dan sosial siswa.
2. Ragam
Masalah Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan sosial-pribadi merupakan
bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah
sosial-pribadi. Yang tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah
masalah hubungan dengan sesama teman, dengan dosen, serta staf, pemahaman sifat
dan kemampuan diri, penyesuaian diri denagan lingkungan pendidikan dan
masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian konflik.
Bimbingan sosial-pribadi diarahkan untuk
memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani
masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian
pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta
ragam permasalahan yang dialami oleh individu.
Bimbingan sosial-pribadi diberikan
dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem
pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-keterampilan
sosial-pribadi yang tepat.[5]
a. Ragam Masalah Pribadi
Secara
terinci, peserta didik dalam lingkup persekolahan pada umumnya menghadapi
permasalahan pribadi-pribadi sebagai berikut :
1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta
pengmbangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2) Pemantapan pemahaman tentang
kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatamn yang lebih kreatif, produktif
dan normatif baik dalam keseharian maupun untuk peran di masa yan akan datang.
3) Pemantapan pemahaman tentang bakat
dan minat pribadi dan penyaluran dan pengembangannya pada/melalui kegiatan yang
kreatif dan normatif dan produktif.
4) Pemantapan tentang kelemahan diri
dan usaha penanggulangannya.
5) Pamantapan kemampuan pengambilan
keputusan.
6) Pemantapan kemampuan mengarahkan
diri diri sesuai dengan keputusan yang telah diambil.
7) Pemantapan dalam perencanaan dan
penyelenggaraan hidup sehat jasmani dan rohani.
8) Pemantapan kemampuan komunikasi.
9) Pemantapan kemampuan meneriama dan
menyampaikan argumentasi secara dinamis, kreatif, normatif dan produktif.
10)
Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial
dengan penuh tanggung jawab.
11)
Pemantapan hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman
sebaya, orang tua dan masyarakat sekitar.
12)
Orientasi tentang kehidupan berkeluarga
Ragam permasalahan tersebut apabila dikelompokkan ke dalam
pencapaian tugas perkembangan dan standar kompetensi kemandirian murid sebagai
berikut :
1. Landasan hidup
religius
2. Landasan perilaku
etis
3. Kematangan
emosional
4. Kematangan
intelektual
5. Kesadaran
tanggung jawab
6. Peran
sosial sebagai pria atau wanita
7. Penerimaan
diri dan pengembangannya
8. Kemandirian
perilaku ekonomis[6]
b. Ragam Masalah Sosial
Penanganan masalah sosial yang di
lakukan masyarakat dapat berupa tindakan kolektif untuk melakukan perubahan
dalam bentuk tindakan reabilatif atau bahkan mengantisipasi agar kondisi yang
tidak diharapkan tidak terjadi lagi. Tidakan antisipatif tersebut dapat
melalui usaha preventif maupun develpomantal. Tindakan penanganan masyarakat
merupakan tindakan yang terstruktur dan melembaga yang merupakan bagian dari
pola kehidupan sosial. Kondisi yang disebut sebagai masalah sosial merupakan
bentuk realitas sosial yang dapat menimbulkan penderitaan.
Secara garis besar masalah sosial dibagi menjadi
beberapa faktor, yakni antara lain:
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dll.
4. Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dll.
4. Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.
1. Faktor Ekonomi, faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya
masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di
mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari
pekerjaan.
2. Faktor Budaya, Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang
sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal
baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset
terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun
sejak dahulu.
3. Faktor Biologis, Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial
bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.
4. Faktor Psikologis, Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia
dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan
tapi aliran serupa masih banyak bermunculan dimasyarakat sampai saat ini.
Dan berikut ini merupakan cara cara menangani masalah sosial yang
terjadi pada masyarakat:
1. Mengembangkan Sistem Sosial yang Responsif
Masyarakat dapat melakukan upaya perbaikan, penyebuhan dan
penanganan masalah sosial secara mandiri melalui bekerjanya mekanisme dalam sistem sosialnya. Masalah
sosial bisa diangga sebagai produk , jika masyarakat melihat produk tersebut
tidak baik tidak sesuai dengan harapan maka sistem akan melakukan perbaikan
mekanisme dalam sistem sosialnya sehingga dapat menghasilkan output yang baik. Dengan
perencanaan masyarakat dapat melakukan upaya perbaikan, penyembuhan dan
penanganan masalah sosial. Masalah sosial adalah suatu bentuk penyimpangan dari
nilai dan norma sosial. Nilai dan norma sosial adalah hasil kesepakatan yang
tumbuh dalam proses relasi sosial yang menjaga keberaturan dan ketertiban.
2. Pemanfaatan Modal Sosial
Setiap masyarakat pada dirinya memiliki modal sosial.
Pemanfaatan modal sosial dalam masyarakat dapat dilihat dalam beberapa bentuk
tindakan bersama untuk meningkatkan kualitas hidup, pemberian jaminan sosial
kepada warga masyarakat dan menimalisasi serta penyelesaian konflik sosial.
Kewenangan masyarakat untuk melakukan upaya penanganan masalah sosial tidak
akan efektif apabila masyarakat tidak punya kemampuan untuk melakukannya.
Pada umumnya masyarakat mampu menangani masalah soaial ini karena dalam masyarakat sendiri tersimpan modal sosial, seperti modal fisik dan financial dapat digunakan sebagai energi penggerak tindakan bersama termasuk
menangani masalah sosial. Keberadaan modal sosial terutama apabila dikelola dengan baik dapat digunakan untuk memelihara integrasi sosial dalam masyarakat, termasuk yang kondisinya sudah semakin kompleks dengan variasi kepentingan yang kompleks pula. Kesemuanya itu merupakan modal sosial yang dapat memberi pengaruh pada usaha meminimalisasi potensi konflik sosial.[7]
Pada umumnya masyarakat mampu menangani masalah soaial ini karena dalam masyarakat sendiri tersimpan modal sosial, seperti modal fisik dan financial dapat digunakan sebagai energi penggerak tindakan bersama termasuk
menangani masalah sosial. Keberadaan modal sosial terutama apabila dikelola dengan baik dapat digunakan untuk memelihara integrasi sosial dalam masyarakat, termasuk yang kondisinya sudah semakin kompleks dengan variasi kepentingan yang kompleks pula. Kesemuanya itu merupakan modal sosial yang dapat memberi pengaruh pada usaha meminimalisasi potensi konflik sosial.[7]
3. Pemanfaatan Institusi Sosial :
a. Organisasi
Masyarakat
b. Organisasi Swasta
c. Optimalisasi Kontribusi dalam Pelayanan Sosial
d. Kerjasama dan jaringan
4. Upaya Penanganan Masalah
a. Preventif
(pencegahan)
b. Tindakan Hukum
C.
Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial
Jenis Layanan dan
Struktur Bimbingan
1. Layanan Dasar Bimbingan
Yaitu layanan umum yang diperuntukan bagi
semua murid. Strategi yang digunakan adalah : bimbingan klasikal, bimbingan
kelompok, berkolaborasi dengan guru bidang studi, kerja sama dengan orang tua.
Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh murid dalam
mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan.
Contoh materi program bimbingan
perkembangan di MI/SD mencakup :
a. Harga
diri (self-esteem)
b. Motivasi
berprestasi
c. Keterampilan
pengambilan keputusan
d. Keterampilan
pemecahan masalah
e. Keefektifan
dalam hubungan antara pribadi
f. Keterampilan
berkomunikasi
g. Keefektifan
dalam memahami lintas budaya
h. Perilaku
yang bertanggung jawab
2. Layanan Responsif
Yaitu layanan yang diarahkan untuk membantu
murid mengatasi masalah-maslah yang
dihadapi pada saat itu. Tujuan komponen layanan responsif adalah mengintervensi
masalah-masalah atau kepedulian pribadi murid yang muncul segera dan dirasakan
saat itu.
3.
Layanan perencanaan Individual
Yaitu layanan yang dimaksudkan untuk
membantu murid mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pribadi sosial.
Tujuan layanan perencanaan individual
adalah membimbing murid untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana
pengembangan pribadi sosial oleh dirinya sendiri. Melalui layanan perencanaan individual,
murid dapat :
a. Mempersiapkan
pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan atas pengetahuan akan
dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan masyarakatnya
b. Merumuskan
rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
c. Menganalisis
apa kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya
d. Mengukur
tingkat pencapaian tujuan dirinya
e. Mengambil
keputusan yan merefleksikan perencanaan dirinya
4. Komponen Dukungan Sistem
Yaitu komponen yang berkaitan dengan aspek
manajerial yang mencakup antara lain pengembangan
program, pengembangan staf, alokasi dana dan fasilitas, kerja sama denga orang
tua dan sumber lainnya, riset dan pengembangan. Layanan mencakup :
a. Konsultasi dengan guru-guru lain
b. Dukungan bagi program pendidikan
orang tua dan upaya-upaya masyarakat yang berhubungan
c. Partisipasi dalam kegiatan sekolah
dalam rangka peningkatan perencanaan dan tujuan
d. Implementasi dan program
standarisasi instrumen tes
e. Kerja sama dalam melaksanakan riset
yang relevan
Beberapa
macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid,
yaitu :
1.
Konseling Individual
Konseling individual adalah
merupakan bantuan yang sifatnya terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap
dan perilaku murid
2.
Konsultasi
Konsultasi merupakan salah satu
teknik bimbingan yang penting sebab banyak masalah karena sesuatu hal akan
lebih berhasil jika ditangani secara tidak langsung oleh konselor
3.
Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik
bimbingan yang dapat diberikan oleh guru. Pemberian nasihat hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Berdasarkan
masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh murid
b. Diawali
dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi
c. Nasihat
yang diberikan bersifat alternatif yangdapat dipilih oleh murid, disertai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
d. Penentuan
keputusan diserahkan kepada murid, alternatif mana yang akan diambil
e. Hendaknya
murid mau danmampu mempertanggung jawabkan keputusan yang diambilnya
4. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bantuan
terhadap murid yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok
dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok
sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas (21-40
orang)
5. Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya
bantuan kepada murid dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan
pertumbuhannya. Prosedur konseling kelompok sama dengan bimbingan kelompok
yaitu terdiri dari :
1)
Tahap pembentukan
2)
Tahap peralihan
3)
Tahap kegiatan
4)
Tahap pengakhiran
5. Pengajaran
Remedial
Pengajaran remedial merupaka salah
satu kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan
belajar, serta merupakan, rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik
kesulitan belajar mengajar.
Strategi dan teknik pengajaran dapat dilakukan
secara preventif, kuratif dan pengembangan. Tindakan pengajaran remedial dikatakan
bersifat kuratif jika setelah program Proses Belajar Mengajar utama selesai
diselenggarakan. Pendekatan preventif ditujukan kepada murid tertentu yang
diperkirakan akan mengalami hambatan terhadap pelajaran yang akan dipenuhinya.
Pendekatan pengembangan merupakan tindak lanjut dari upaya diagnostik yang
dilakukan guru selama berlangsung Proses Belajar Mengajar.
6. Mengajar
Bernuansa Bimbingan
Secara umum bimbingan yang dapat
diberikan guru sambil mengajar adalah :
a. Mengenal dan memahami murid secara
mendalam
b. Memberikaan perlakuan dengan
memperhatikan perbedaan individual
c. Memperlakukan murid secara
manusiawi
d. Memberi kemudahan untuk
mengembangkan diri secara optimal
e. Menciptakan suasana kelas
yang menyenangkan[8]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan pribadi merupakan upaya untuk
membantu individu dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani. Sementara bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu
dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi
pekerti luhur dan tanggung jawab. Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk
membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi
konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang
kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual
dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial
di berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
2.
Ragam Masalah Pribadi-Sosial
f.
Masalah Pribadi : masalah
hubungan dengan teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan
kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat
tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik
g.
Masalah Sosial : .
1.
Faktor
Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll
2.
Faktor
Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll
3.
Faktor
Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dll
4.
Faktor
Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.
3. Strategi dan Teknik Bimbingan
Jenis layanan dan
struktur bimbingan
1. Layanan Dasar Bimbingan
2. Layanan Responsif
3. Layanan
perencanaan Individual
4. Komponen Dukungan Sistem
Beberapa macam teknik bimbingan yang
dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu :
1.
Konseling Individual
2.
Konsultasi
3.
Nasihat
4.
Bimbingan Kelompok
5.
Konseling Kelompok
6.
Pengajaran Remedial
7.
Mengajar Bernuansa Bimbingan
DAFTAR
PUSTAKA
Syamsu
Yusuf dan Juntika
Nurihsan, 2005, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
bkkonselor.weebly.com/bimbingan-pribadi-sosial.html
[1] http://bkkonselor.weebly.com/bimbingan-pribadi-sosial.html diakses pada tanggal 11 oktober 2014 pukul :
20.00
[2] http://synaralwadudu.blogspot.com/2014/01/makalah-bimbingan-sosial.html diakses pada tanggal 10
November 2014 pukul: 15.41
[3] http://bkkonselor.weebly.com/bimbingan-pribadi-sosial.html diakses pada tanggal 11 oktober 2014 pukul :
20.00
[4] Syamsu Yusuf
dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan
Konseling, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm 14
[5] Landasan
Bimbingan dan Konseling, Ibid., hlm 11
[6] http://daribkuntukbk.blogspot.com/2012/04/konsep-dasar-bimbingan-pribadi-sosial.html diakses pada tanggal 31 Oktober 2014 pukul :
14.20
[7]
http://99cyber.wordpress.com/2011/09/25/masalah-sosial-dan-penanganannya/ diakses pada tanggal 09 November
2014 pukul 17.26
[8] bkkonselor.weebly.com/bimbingan-pribadi-sosial.html
diakses pada tanggal 29 September 2014 pukul: 18.28
kaka bisa minta data ini gak
BalasHapusdownload dehh
please